Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah - Penjelasan Alala Nadham 9
Kelas 3, Pelajaran Akhlak dan tata cara mencari ilmu dalam kitab Alala Tanalul Ilma yang kami rangkum dalam judul Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah - Penjelasan Alala Nadham 9, yang menjelaskan tentang Keutamaan orang yang ahli Ilmu daripada orang yang Ahli Ibadah
Pada tulisan ini, kita akan belajar materi kelas 3 yaitu tentang adab dan tata cara mencari ilmu dalam Kitab Alala Tanalul Ilma.
Materi;
- Menghafal nadham dan memahami maknanya
- Membaca tulisan pego dan memahami artinya
Alala Nadham 9 - Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah
فَإِنَّ فَقِيْـهًا وَاحِـدًا مُتَوَرِّعًـا (٩) اَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِـدِ
وَوڠْ عَالِـمْ فِقِهْ سِیْجِي تُورْ کَڠْ ڠٓدُوْهِي حَرَامْ - لُوْوِیهْ اَبُوتْ تِـیمْبَاڠْ عَابِدْ سَیْوُوْ مُوڠْڮُوهْ شَیْطَانْ
Wong alim fiqih siji tur kang ngedohi harom, luwih abot timbang abid sewu mungguh syetan
Karena sesungguhnya satu orang ahli fiqih yang wira’i (yang menjauhi barang-barang subhat dan haram), itu lebih memberatkan syetan dari pada seribu orang ahli ibadah yang bukan ahli fiqih
Makna Pegon
(فَإِنَّ فَقِيْـهًا) مَوْڠْكَوْ سَائْــتٓـمٓـنِى وَوْڠْ أَهْلِ فِقِهْ (وَاحِـدًا) كَڠْ سِيْجِي (مُتَوَرِّعًـا) تَوْرْ كَڠْ ڠٓدَوْهِي بَـرَاڠْ کَڠْ حَرَامْ (اَشَدُّ) اِيْكُوْ لُوِيْهْ أَبَوْتْ (عَلَى الشَّيْطَانِ) اِيْڠَاتَاسِي شَيْطَانْ (مِنْ اَلْفِ عَابِـدِ) تِيْنِيمْبَاڠْ سَاكِيڠْ سَيْوَوْ وَوْڠْ أَهْلِى عِبَادَةْ
Penjelasan Nadham
Sesungguhnya satu orang ahli fiqih yang wira’i (yang menjauhi barang-barang subhat dan haram), itu lebih memberatkan syetan dari pada seribu orang ahli ibadah yang bukan ahli fiqih
Dalam sebuah riwayat diceritakan oleh Abu Umamah Al-Bahili, Diceritakan kepada Nabi Muhammad tentang dua orang laki-laki, salah satunya adalah ahli ibadah dan satunya lagi adalah ahli ilmu, lalu kemudian Rosulullah bersabda
فَضْلُ الْعَالِـمِ عَلَى الْـعَابِـدِ كَـفَضْلـِي عَلَى أَدْنَاكُمْ
"Keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas (orang) yang terendah dari kalian"
Hadits diatas menunjukan bahwa orang yang berilmu (ahli ilmu) memang lebih utama daripada orang yang sekedar rajin beribadah tanpa menggunakan ilmu.
Contoh sederhana adalah ketika ada seorang yang belajar ilmu di sekolah atau di pesantren. Bisa saja ia rajin masuk sekolah, akan tetapi kalau ia tidak memperhatikan syarat-syarat dalam mencari ilmu, meskipun kelak ia menjadi anak pintar akan tetapi kepintaranya bisa saja menjadikan ia sombong atau bahkan merusak seperti merugikan orang lain, membodohi orang lain bahkan kelak ketika ia jadi pejabat bisa saja korupsi dan sebagainya,
Atau orang yang rajin beribadah, meskipun sholat 5 waktu tidak pernah ia tinggalkan, tanpa pemahaman ilmu fiqih yang benar, sholatnya bisa saja keliru dan menjadi tidak sah jika cara berwudlunya keliru. Inilah pentinya belajar ilmu fiqih untuk memastikan ibadah yang kita lakukan sudah sesuai dengan tuntunan syariat dalam Islam
Pesan Penting
- Syaitan lebih takut dengan seorang ahli ilmu yang wira'i daripada seribu orang ahli ibadah
- Pelajarilah ilmu fiqih dengan sungguh-sungguh, supaya ibadah kita bisa sempurna
- Jadilah orang yang ahli ilmu, yang tidak sekedar rajin beribadah
- Senantiasa memahami ilmu fiqih dan keutamaannya
Sekian pembahasan tentang tata cara mencari ilmu dalam tulisan Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah - Penjelasan Alala Nadham 9 ini, mudah mudahan bermanfaat. Amin
Lihat juga penjelasan materi lainya dalam kitab Alala:
- Alala Nadham 1, 2 - Syarat-syarat mencari ilmu
- Alala Nadham 3, 4 - Pedoman Mencari Teman
- Alala Nadham 5 - Keutamaan Ilmu
- Alala Nadham 6 - Pentingnya Faedah dalam Mencari Ilmu
- Alala Nadham 7, 8 - Ilmu Fiqih dan Keutamaannya
- Alala Nadham 9, Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah
- Alala Nadham 20 - Tentang adab bermasyarakat
- Alala Nadham 21, 22, 23 dan 24 - Mengagungkan Guru atau Ustadz
- Alala Nadham 25 - Nafsu harus dihinakan
- Alala Nadham 26 - Janganlah berburuk sangka
- Alala Nadham 27 28 29 dan 30 - Tiga golongan manusia di sekitar kita
- Alala Nadham 31 - Jauhilah Sifat Pendendam
- Alala Nadham 32 - Waktu yang sangat bernilai (jangan sia-siakan waktu)
- Alala Nadham 33 - Belajarlah! karena tidak seorangpun terlahir menjadi orang berilmu
- Alala Nadham 34 35 dan 36 - Merantaulah mencari keutamaan
- Alala Nadham 37 - Matinya seorang pemuda
Post a Comment