Utamanya Orang Yang Berilmu - Penjelasan Alala Nadham 17 dan 18
Kelas 3, Pelajaran Akhlak dan tata cara mencari ilmu dalam kitab Alala Tanalul Ilma yang kami rangkum dalam judul Utamanya Orang Yang Berilmu - Penjelasan Alala Nadham 17 dan 18, yang menjelaskan tentang orang yang berilmu itu punya kelabihan dan keutamaan tidak seperti orang bodoh
Pada tulisan ini, kita akan belajar materi kelas 3 yaitu tentang adab dan tata cara mencari ilmu dalam Kitab Alala Tanalul Ilma.
Materi;
- Menghafal nadham dan memahami maknanya
- Membaca tulisan pego dan memahami artinya
Alala Nadham 17 dan 18 - Utamanya orang yang berilmu
Ø£َØ®ُÙˆ الْعِÙ„ْÙ…ِ ØَÙŠُّ Ø®َالِدٌ بَعْدَ Ù…َÙˆْتِÙ‡ِ (١٧) ÙˆَØ£َÙˆْصَالُÙ‡ُ تَÙ€Øْتَ التُّرَابِ رَÙ…ِÙŠْـمُ
ÙˆَÙˆْÚ ْ دُÙˆْÙˆَÙŠْ عِÙ„ْÙ…ُ اُÙˆْرِیڤْ Ù„َØ§Ú ْÚ®ٓÚ ْ سَاءْ ÙˆُÙˆْسَÙŠْ Ù…َاتِÙŠ - دَÛŒْÙ†ِÙŠ اَدُونْ اَدُÙˆْÙ†ِÙŠ بُÙˆْسُوءْ Ù†ِÙ€ÛŒْÚ ْ Ú ِÛŒْصَارِÙŠ بُÙˆْÙ…ِÙŠ
Wong duwe ilmu urip langgeng sakwuse mati, dene adon-adone bosok neng ngisore bumi
Orang yang berilmu itu akan tetap hidup meskipun ia sudah meninggal, dan walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi
ÙˆَØ°ُوالـْجَÙ‡ْÙ„ِ Ù…َÙŠْتٌ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ÙŠَـمْØ´ِÙ‰ عَÙ„َÙ‰ الثَّـرَÙ‰ (١٨) ÙŠُـظَÙ†ُّ Ù…ِÙ†َ اْلاَØْÙŠَـاءِ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ عَدِÙŠْــمُ
ÙˆَÙˆْÚ ْ بَÙˆْدَÙˆْ Ù…َاتِÙŠ ØَالِÙŠ Ù…ٓÙ„َاکُÙˆ Ù†ِÙ€ÛŒÚ ْ دُÙˆْÙˆُرَÙŠْ بُÙˆْÙ…ِÙŠ - دَÛŒْÙ†ْ Ù¾َانَا ÙˆَÙˆْÚ ْ Ú©َÚ ْ اَÙˆْرِیڤْ Ù†َØ§Ú ِÛŒÚ ْ Ú¤َادَا ÙˆَÙˆْÚ ْ Ù…َاتِÙŠ
Wong bodo matine hale Mlaku neng duwure bumi, den nyono wong kang urip nanging podo wong mati
Orang yang tak berilmu (bodoh) itu seperti mayyit, walaupun masih berjalan di atas bumi, dia menganggap bahwa dirinya hidup padahal sebenarnya dia telah tiada
Makna Pegon
(Ø£َØ®ُÙˆ الْعِÙ„ْÙ…ِ) اُتَÙˆِÙŠْ ÙˆَÙˆْÚ ْ ÙƒَÚ ْ Ø£َÙ†ْدُÙˆْÙˆَÙŠْÙ†ِÙŠْ عِÙ„ْÙ…ُ (ØَÙŠُّ) اِÙŠْÙƒُÙˆْ Ø£َÙˆْرِÙŠÚ¤ْ (Ø®َالِدٌ) تُورْ ÙƒَÚ ْ Ù„َØ§Ú ْÙƒٓÚ ْ (بَعْدَ Ù…َÙˆْتِÙ‡ِ) Ø¥ِÚ ْدَالٓـمْ سَØ£ْÙˆُÙˆْسِÙ‰ْ Ù…َاتِÙŠْÙ†َÙ‰ْ اَØ®ُÙˆ الْعِÙ„ْÙ…ِ (ÙˆَØ£َÙˆْصَالُÙ‡ُ) ØَالِÙ‰ اُتَÙˆِÙŠْ رَÙˆْسْ رَÙˆْسَانِÙ‰ Ø£َØ®ُÙˆ الْعِÙ„ْÙ…ِ (تَÙ€Øْتَ التُّرَابِ) Ø¥ِÚ ْدَالٓـمْ Ú ِÙŠْصَارِÙŠْ بُÙˆْÙ…ِÙŠ (رَÙ…ِÙŠْـمُ) اِÙŠْÙƒُÙˆ ÙƒَÚ ْ Ø£َجَÙˆْرْ
(ÙˆَØ°ُوالـْجَÙ‡ْÙ„ِ) Ù„َÙ†ْ اُتَÙˆِÙŠ ÙˆَÙˆْÚ ْ ÙƒَÚ ْ Ø£َÙ†ْدُÙˆْÙˆَÙŠْÙ†ِÙŠْ بَÙˆْدَÙˆْÙ‡ْ (Ù…َÙŠْتٌ) اِÙŠْÙƒُÙˆْ Ú©َایَا Ù…َÙŠِّتْ (ÙˆَÙ‡ُÙˆَ) ØَالِÙ‰ اُتَÙˆِÙŠ Ø°ُوالْـجَÙ‡ْÙ„ِ (ÙŠَـمْØ´ِÙ‰) اِÙŠْÙƒُÙˆْ Ù„ُÙˆْÙ…َاكُÙˆْ سَÚ¤َا Ø°ُوالْـجَÙ‡ْÙ„ِ (عَÙ„َÙ‰ الثَّـرَÙ‰) Ø¥ِÚ َاتَاسِÙŠْ بُÙˆْÙ…ِÙŠ (ÙŠُـظَÙ†ُّ) ØَالِÙ‰ دِينْ Û‘َÙˆْÙ†َÙˆْ سَÚ¤َا Ø°ُوالْـجَÙ‡ْÙ„ِ (Ù…ِÙ†َ اْلاَØْÙŠَـاءِ) سٓتٓÚ َاهْ سَÙƒِÙŠÚ ْ ÙˆَÙˆْÚ ْ ÙƒَÚ ْ Ø£َÙˆْرِÙŠْÚ¤ْ (ÙˆَÙ‡ُÙˆَ) ØَالِÙ‰ اُتَÙˆِÙŠْ Ø°ُالـجَÙ‡ْÙ„ِ (عَدِÙŠْــمُ) اِÙŠْÙƒُÙˆْ ÙˆَÙˆْÚ ْ ÙƒَØ§Ú ْ اَÙˆْرَا اَÙ†َا
Penjelasan Nadham
Orang yang berilmu itu akan tetap hidup meskipun ia sudah meninggal, dan walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi. Adapun orang yang tak berilmu (bodoh) itu seperti mayyit, walaupun masih berjalan di atas bumi, dia menganggap bahwa dirinya hidup padahal sebenarnya dia telah tiada
Dalam islam, orang yang berilmu itu mempunya kedudukan dan derajat yang tinggi disisi Allah SWT tidak sama seperti orang yang bodoh. Karena Ilmu itu sendiri adalah warisan dri para Nabi dan Rosul, sehingga orang yang berilmu bisa menjadi cahaya yang dapat membimbing dirinya dan orang lain.
Sementara orang yang bodoh, meskipun niatnya baik, karena kebodohannya bisa saja ia tersesat dan menyesatkan orang lain karena kurangnya ilmu dan pemahaman. Hal inilah yang menjadikan orang yang berilmu itu akan tetap hidup meskipun ia sudah meninggal, berbeda dengan orang yang tak berilmu (bodoh), karena ia seperti mayyit, walaupun masih berjalan di atas bumi, dia tidak bisa memberikan manfaat apapun bahkan cenderung akan merusak karena hanya akan manjadi fitnah terbesar di dunia ini.
Pesan Penting
- Orang yang berilmu akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah
- Orang yang berilmu dapat membimbing dengan hikmah, sedangkan orang yang bodoh akan mudah tertipu
- Jadilah ahli ilmu dan bisa mengamalkannya, dan Belajarlah! karena tidak seorangpun terlahir menjadi orang berilmu
- Karena ilmu adalah warisan para Nabi dan rosul
Sekian pembahasan tentang tata cara mencari ilmu dalam tulisan Bahaya Lisan - Penjelasan Alala Nadham 15 dan 16 ini, mudah mudahan bermanfaat. Amin
Lihat juga penjelasan materi lainya dalam kitab Alala:
- Alala Nadham 1, 2 - Syarat-syarat mencari ilmu
- Alala Nadham 3, 4 - Pedoman Mencari Teman
- Alala Nadham 5 - Keutamaan Ilmu
- Alala Nadham 6 - Pentingnya Faedah dalam Mencari Ilmu
- Alala Nadham 7, 8 - Ilmu Fiqih dan Keutamaannya
- Alala Nadham 9, Keutamaan Ahli Ilmu dari Ahli Ibadah
- Alala Nadham 10, 11 - Bahayanya Orang Bodoh Yang Tekun Beribadah
- Alala Nadham 12, 13 - Belajar Harus Mau Bersusah Payah
- Alala Nadham 14 - Jangan Banyak Bicara
- Alala Nadham 15, 16 - Bahaya Lisan
- Alala Nadham 17, 18 - Utamanya Orang Yang Berilmu
- Alala Nadham 20 - Tentang adab bermasyarakat
- Alala Nadham 21, 22, 23 dan 24 - Mengagungkan Guru atau Ustadz
- Alala Nadham 25 - Nafsu harus dihinakan
- Alala Nadham 26 - Janganlah berburuk sangka
- Alala Nadham 27 28 29 dan 30 - Tiga golongan manusia di sekitar kita
- Alala Nadham 31 - Jauhilah Sifat Pendendam
- Alala Nadham 32 - Waktu yang sangat bernilai (jangan sia-siakan waktu)
- Alala Nadham 33 - Belajarlah! karena tidak seorangpun terlahir menjadi orang berilmu
- Alala Nadham 34 35 dan 36 - Merantaulah mencari keutamaan
- Alala Nadham 37 - Matinya seorang pemuda
Post a Comment